Tidak selalu kita menemukan bisnis yang pas dalam waktu seketika.
Tuhan sering mengajak kita "bercanda" dengan upaya.
Saya memang suka menggunakan istilah "canda" daripada ujian atau hukuman.
Bagi saya, apapun yang terjadi dalam kehidupan adalah ekspresi cinta Tuhan kepada kita.
Eh ... kok jadi ngelantur ... Maaf 😁
Setidaknya mas Gofar selaku owner BEEN Screen Printing mengalami hal tersebut.
Berawal dari brand kaos asal Bandung yang sempat booming di kota Blora.
Mas Gofar mempunyai impian yang sama.
Sehingga memicu niat belajar sablon yang nantinya akan memiliki brand sendiri.
Action pun dimulai ...
November 2015 mulai melihat-lihat bisnis konveksi di sekitar tempat tinggal beliau.
Mulai sering melihat tutorial di YouTube dan join di grup sablon FB.
Satu saat di salah satu grup FB ada penawaran kursus sablon.
Pertengahan November mas Gofar memutuskan berangkat kursus sablon di Solo.
Sangat berat rasanya ....
Karena harus mengatakan "You and I ... END"
Hehehe ....
Gak usah berimajinasi terlalu jauh ...
Mas Gofar merasa berat hati karena beliau harus menutup toko buah miliknya.
Yang sebenarnya berjalan smooth,
namun beliau harus berkorban untuk mengobati rasa penasaran pada dunia clothing maker.
Langkah yang cukup berani ...
Keputusan untuk menutup toko buah tersebut harus melewati durasi 3 jam.
Mas Gofar berdebat dengan diri sendiri antara hasrat dan zona nyaman yang telah dinikmati.
Ada taruhan berat ...
jika gagal menimba ilmu sablon, berarti beliau jadi pengangguran
karena sudah terlanjur menutup bisnis buahnya.
Memantapkan langkah ...
Dan berangkatlah mas Gofar ke Solo.
Berkutat dengan kursus sablon selama 2 minggu.
Selesai kursus beliau kembali ke Blora.
Langsung cari modal dengan berjualan rambutan selama 4 bulan karena kebetulan sedang musim rambutan.
Dan kali ini beliau terpaksa berjualan di pinggir jalan, tanpa toko.
Alhamdulillah sedikit modal bisa terkumpul
Bulan Febuari 2016 mulai mencicil alat dan bahan,
juga mulai sering mencoba membuat sablon dan hasilnya diposting di akun FB.
Ada salah satu teman yang tertarik dan order kaos di beliau.
Waktu itu mas Gofar masih berjualan rambutan
sehingga aktivitas sablon dilakukan malam hari setelah selesai berjualan.
Tuhan sering mengajak kita "bercanda" dengan upaya.
Saya memang suka menggunakan istilah "canda" daripada ujian atau hukuman.
Bagi saya, apapun yang terjadi dalam kehidupan adalah ekspresi cinta Tuhan kepada kita.
Eh ... kok jadi ngelantur ... Maaf 😁
Setidaknya mas Gofar selaku owner BEEN Screen Printing mengalami hal tersebut.
Berawal dari brand kaos asal Bandung yang sempat booming di kota Blora.
Mas Gofar mempunyai impian yang sama.
Sehingga memicu niat belajar sablon yang nantinya akan memiliki brand sendiri.
Action pun dimulai ...
November 2015 mulai melihat-lihat bisnis konveksi di sekitar tempat tinggal beliau.
Mulai sering melihat tutorial di YouTube dan join di grup sablon FB.
Satu saat di salah satu grup FB ada penawaran kursus sablon.
Pertengahan November mas Gofar memutuskan berangkat kursus sablon di Solo.
Sangat berat rasanya ....
Karena harus mengatakan "You and I ... END"
Hehehe ....
Gak usah berimajinasi terlalu jauh ...
Mas Gofar merasa berat hati karena beliau harus menutup toko buah miliknya.
Yang sebenarnya berjalan smooth,
namun beliau harus berkorban untuk mengobati rasa penasaran pada dunia clothing maker.
Langkah yang cukup berani ...
Keputusan untuk menutup toko buah tersebut harus melewati durasi 3 jam.
Mas Gofar berdebat dengan diri sendiri antara hasrat dan zona nyaman yang telah dinikmati.
Ada taruhan berat ...
jika gagal menimba ilmu sablon, berarti beliau jadi pengangguran
karena sudah terlanjur menutup bisnis buahnya.
Memantapkan langkah ...
Dan berangkatlah mas Gofar ke Solo.
Berkutat dengan kursus sablon selama 2 minggu.
Selesai kursus beliau kembali ke Blora.
Langsung cari modal dengan berjualan rambutan selama 4 bulan karena kebetulan sedang musim rambutan.
Dan kali ini beliau terpaksa berjualan di pinggir jalan, tanpa toko.
Alhamdulillah sedikit modal bisa terkumpul
Bulan Febuari 2016 mulai mencicil alat dan bahan,
juga mulai sering mencoba membuat sablon dan hasilnya diposting di akun FB.
Ada salah satu teman yang tertarik dan order kaos di beliau.
Waktu itu mas Gofar masih berjualan rambutan
sehingga aktivitas sablon dilakukan malam hari setelah selesai berjualan.