Queen menggelar Freddie Mercury Tribute Concert pada tahun 1992 untuk Kesadaran terhadap AIDS tersedia di halaman kanal Queen Official YouTube , untuk mengumpulkan dana bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan upaya bantuan COVID-19, sebagaimana dikutip dari RollingStone Magazine.
Mengapa menjadi menarik membahas grup ini?
Mungkin anda sudah tahu alasan saya.
Kalau belum, silakan lanjut baca artikel ini sampai selesai 😃
Megadeth adalah band heavy metal yang berasal dari Los Angeles, California, Amerika.
Sang gitaris Dave Mustaine dan bassis David Ellefson membentuk Megadeth pada 1983.
Momen tersebut terjadi tak lama setelah Mustaine keluar dari Metallica.
Wis tak coba nglalelake Jenengmu soko atiku Sak tenane aku ora ngapusi Isih tresno sliramu Yo mung siji dadi panyuwunku Aku pengin ketemu Senajan sak kedeping moto Kanggo tombo kangen jroning dodo
("Sewu Kutho" by Didi Kempot)
Terjemahan bebasnya :
Sudah ku coba lupakan Namamu dari hati ku Sejatinya ku tak mampu berbohong Masih cinta diri mu Hanya satu permintaan ku Aku ingin bertemu Meski hanya sekejap mata Untuk pengobat rindu dalam dada
Hadeh ... untuk yang belum bisa move on
Pas deh lirik lagu dari DIDI KEMPOT di atas
Dan jujur ...
Saya juga sangat menikmati lagu itu
Musik yang easy listening pasti ...
Liriknya yang romantis juga ...
Mungkin anda tahu bahwa saya penikmat musik
Meskipun paling suka adalah aliran rock, terutama progressive rock, hard rock dan heavy metal
Bukan berarti menutup diri dari menikmati musik lain, apalagi yang syairnya puitis
Jadi hari ini saya sengaja mengangkat nama DIDI PRASETYO alias DIDI KEMPOT.
Lelaki kelahiran Surakarta tanggal 31 Desember1966 ini adalah seorang penyanyi campursari.
Ini lanjutan dari tulisan sebelumnya DISINI.
Sampai berapa seri?
Saya sendiri belum tahu ...
Hehe ...
The next 5 bands asal Jogja adalah :
1. ES NANAS
Saya agak kesulitan mendapatkan info grup ini, namun dari sumber terbatas saya kutip sejarah mereka yang termuat di playlistindo.blogspot.com.
Es Nanas dibentuk di Jogja pada tahun 1995.
Formasi awalnya adalah Dave Marino (gitar), Paul Martin (vokal), John Leys (vokal), Leo Napitupulu (gitar kelahiran 3 Agustus 1979), Kiki Marino (drums kelahiran 14 April, 1977), dan Anto (bass).
Berhubung sebagian anggota adalah mahasiswa University of California, Amerika Serikat,
maka agak sulit memenuhi hasrat bermusik Kiki dan Leo yang memang tinggal di Jogja.
Sehingga audisi dilakukan dan formasi berikutnya adalah Rachel Via (vokalis kelahiran 8 September, 1981), Yuyud Gabeller (gitaris 31 Desember, 1979), dan Doni J.R. (bas).
Doni akhirnya keluar dan menjadi vokalis Seventeen, meskipun di Seventeen pun akhirnya digantikan Ivan.
Brian Azhar (kelahiran 18 February 1977) resmi menjadi basis Es Nanas menggantikan posisi Doni.
Tulisan ini lahir karena status FB seorang teman pagi tadi.
yang posting lagu milik Letto.
Mendadak memori sekian tahun lalu terangkat lagi.
( Special thank to mbak Ida Izzi and Zaujah made by Love )
Saya lahir di Yogyakarta (baca: Jogja)
Menyelesaikan studi dari TK hingga pendidikan terakhir di kota yang sama.
Sebentar merantau, namun garis takdir memulangkan saya kembali ke kota ini.
Saya juga penikmat musik.
Tapi jangan berharap banyak tentang tulisan yang akan saya buat ber-seri ini,
Karena mungkin ada grup band favorit anda yang tercecer.
Hehe ...
Banyak grup band dengan berbagai aliran lahir di Jogja
Hal yang sama mestinya dijumpai di banyak kota lain.
Namun yang punya kesempatan me-nasional atau mendunia tentunya bisa dihitung dengan jari.
Untuk bagian pertama dari tulisan ini,
saya tampilkan beberapa grup yang masih eksis hingga sekarang.
Warna musik mereka mungkin didominasi pop, meskipun sentuhan musik lain juga ada.
1. SHEILA ON 7
Sheila on 7 adalah band rock alternatif asal Yogyakarta, Indonesia.
Mereka telah berganti formasi beberapa kali sejak terbentuk pada tanggal 6 Mei 1996.
Member awal adalah Akhdiyat Duta Modjo (Vokal), Saktia Ari Seno (Gitar), Eross Candra (Gitar), Adam Muhammad Subarkah (Bass) dan Anton Widiastanto ( Drum).
Sejak 2006 Sakti sudah tidak bergabung disini dan posisi Anton digantikan Brian Kresno Putro.
"Rock" adalah selera dasar saya pada musik.
Saya bukan pengamat, melainkan penikmat.
Jadi maaf kalau ada yang tidak sepakat.
Hahaha ...
Sedikit cerita di awal ...
Saya kenal warna musik rock pertama kali di usia SD.
Saat itu belum era CD (compact disc), masih bentuk cassette (kaset).
Tersentuh pertama kali dengan lagu-lagu Queen, yang nota bene bukan rock murni.
Karena grup tersebut membawakan lagu dengan variasi warna musik,
meskipun rock tetap mendominasi.
Berkembang seiring waktu ...
Saya mengenal warna musik rock yang lain
Meskipun saya sudah bisa menyimpulkan bahwa hard rock, heavy metal dan progressive rock adalah aliran yang paling saya sukai.
Tidak hanya musisi luar negeri, pastinya juga yang domestik.
Terutama vokalis wanita ... Hihihi
Nah ...
Ini list Vokalis Rock Terbaik versi RagamInfo (baca: selera saya) :
J-Rocks ...
bisa nama band, bisa nama aliran musik
Kalau sebagai aliran musik ...
biasa disebut J-Rock (tanpa "s")
Sedikit saya singgung tentang J-Rock sebagai salah satu varian musik rock.
Meskipun terus terang saya tidak terlalu menikmati warna musik model begini.
Hanya karena pernah penasaran dengan grup yang punya nama L'Arc-en-Ciel,
maka sayapun googling tentang J-Rock atau Japanese Rock.
Saya cuplik dari Wikipedia ...
J-Rock (ジ ェ イ ムッ ク Jei Rokku), adalah musik rock asal Jepang.
(mungkin sedikit bau sushi ,,,, hahaha)
J-Rock dipengaruhi oleh rock Amerika dan Inggris tahun 1960an.
"Group Sounds" adalah grup pertama dengan aliran ini,
dengan lirik hampir secara eksklusif dalam bahasa Inggris.
"Happy End" di awal 1970-an dianggap sebagai
band lokal yang pertama menyanyikan musik rock dalam bahasa Jepang.
Setelah itu susul menyusul bermunculan grup dengan basic warna sama, termasuk "L'Arc-en-Ciel".
Musik J-Rock memang telah menjadi kultus di seluruh dunia, dikenal secara luas di Asia
dan telah bertahan selama beberapa dekade berkompetisi dengan gaya lokal kontemporer J-pop.
Next time kita bahas agak detail tentang J-Rock sebagai aliran musik.
Karena judul di atas saya tujukan untuk J-Rocks Band.
Yang style musik dan penampilan memang beraroma Japanese Rock.
Sumber : alchetron.com
Membernya dari kiri ke kanan : Swara Wimayoga (bass), Anton Rudi Kelces (drums), Iman Taufik Rachman (vokal, rhytm guitar) dan Sony Ismail Robbayani (lead guitar)
Bukan grup baru ...
Dari aquarius-musikindo.com , biografi singkatnya sebagai berikut :
Cerita J-Rocks bermula saat Iman bertemu dengan Wima untuk membentuk sebuah band.
Sebuah impian yang ia bicarakan saat mereka SMA. Keduanya sudah berteman di SMA.
Sony sendiri dikenal Iman saat audisi gitaris sebuah band.
Sony juga yang mengenalkan Anton, seorang drummer yang juga teman SMP Sony.
Iman merangkap sebagai vokalis karena sulit menemukan vokalis yang cocok.
J-Rocks akhirnya lahir di 9 November 2003.
Impian. Itu yang mepersatukan keempatnya.
Mereka bermimpi bisa jalan bareng, bermusik, dan melancong keluar negeri.
Saat itu hampir semuanya punya band sendiri, namun setelah manggung dua kali mereka merasa terikat oleh impian yang sama.
J-Rockstar adalah nama pertama yang pertama diambil band beraliran japanese rock ini.
Kata rocktsar mereka temukan di sebuah stiker. Mereka bermimpi untuk menjadi rockstar.
Lalu huruf J di depan, selain identik dengan Jepang juga mempunyai banyak arti.
Jujur, berarti jujur dalam bermusik sesuai yang mereka suka.
Jakarta, karena band ini berasal dari ibukota Indonesia.
Nama J-Rockstar disingkat menjadi J-Rocks, agar lebih mudah dilafalkan.
Ini terjadi persis saat mereka akan mengikuti sebuah kontes musik.
Tidak pernah ganti personil, tapi juga tidak banyak yang bisa dicatat dari diskografi mereka.
Studio albums
2005: Topeng Sahabat
2007: Spirit
EP's
2009: Road To Abbey
Sedangkan dari berita terupdate
Mereka akan merilis album pada tahun 2017 ini
dengan warna orkestra.
Khusus album tahun 2009 ...
J-Rocks mencetak sejarah sebagai band Indonesia pertama yang melakukan rekaman
di studio kelas dunia "Abbey Road" di Inggris.
Proses rekaman berlangsung pada 12-16 Oktober 2008.
Mereka dibantu oleh seorang sound engineer yang cukup bonafid Chris Butler.
Hasilnya adalah album EP mereka, Road to Abbey, yang berisi 5 lagu, dirilis pada tahun 2009.
Sampul album tersebut menggambarkan anggota band yang melintasi zebra cross Abbey Road,
meniru gaya The Beatles di album 1969, Abbey Road.
Pernah dengar SECOND BORN Band ?
Satu-satunya grup band (asal Indonesia) yang bisa membawakan semua lagu
yang pernah beredar di muka bumi ini ...
Hahaha
Pastinya itu adalah banyolan khas Deddy Permanasakti,
salah satu dari 3 vokalis grup ini
Sebenarnya saya tidak sengaja menjumpai grup ini di YouTube.
Dan saya menikmati gaya mereka menghibur.
Sedikit bergaya plesetan, namun sisi musikalitasnya tinggi.
Bukan karena move on atau tidak.
Tapi saya gak pernah bosan nonton video clip milik "The Rain" ini.
Ini bukan lagu baru lho ...
Ide kreatif yang mengambil adegan para model ber-lipsync ria,
masih mampu mengundang saya senyum dan tertawa kecil.
Juga tema yang diangkat dari lagunya sendiri.
The Rain adalah grup musik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta.
Grup musik yang telah berusia lebih dari satu dekade ini dibentuk pada tahun 2001.
Hingga saat ini formasinya adalah Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum),
Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal)
Sumber : SoundCloud
The Rain menjadi band pertama di Indonesia yang merilis single baru
di tanggal dan bulan yang sama selama tiga tahun berturut-turut.
Sejak 2013 hingga 2015, The Rain merilis sebuah single pada setiap 18 November.
Single kolaborasi bersama Endank Soekamti berjudul Terlatih Patah Hati dirilis pada 18 November 2013.
Tepat setahun setelahnya, The Rain merilis single Gagal Bersembunyi.
Pada 18 November 2015, The Rain merilis single Penawar Letih sebagai penutup trilogi tersebut.
(Sumber : Wikipedia)
Ok ...
Duo klip yang saya cetak tebal itulah yang saya maksudkan
Simak deh ...
TERLATIH PATAH HATI
Aku sudah mulai lupa
Saat pertama rasakan lara
Oleh harapan yang pupus
Hingga hati cedera serius
Terima kasih kalian
Barisan para mantan
Dan semua yang pergi
Tanpa sempat aku miliki
Tak satupun yang aku sesali
Hanya membuatku semakin terlatih
Begini rasanya terlatih patah hati
Hadapi getirnya terlatih disakiti
Bertepuk sebelah tangan (sudah biasa)
Ditinggal tanpa alasan (sudah biasa)
Penuh luka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi
Lama tak ku dengar tentangnya
Yang paling dalam tancapkan luka
Satu hal yang aku tahu
Terkadang dia juga rindu
GAGAL BERSEMBUNYI
Hei, Apa kabarmu jauh di sana
Tiba tiba teringat, Cerita yang pernah kita upayakan
Ada sedikit kecewa ...
Saat saya telat baca berita DRAGONFORCE menggelar show di Yogyakarta
pada 5 Mei 2017 lalu
Mungkin karena rutinitas membuat saya jadi tidak terlalu aware pada live music show
Dunia saya saat ini agak sedikit terbatas dengan berita seperti itu
Kasihan ya ...
Hahaha
Biarlah ... yang lalu biarlah berlalu
Saat ini saya ingin menulis tentang sosok group band asal Inggris ini
Sumber : dragonforce.com
DRAGONFORCE ...
Group penganut musik speed power metal dari Inggris
Foto di atas adalah formasi terbaru mereka ... dari kiri ke kanan :
HERMAN LI (gitar), VADIM PRUZHANOV (keyboards), MARC HUDSON (vocal), SAM TOTMAN (gitar), FRÉDÉRIC LECLERCQ (bass),GEE ANZALONE (drums)
Seperti yang diinfokan Official Website mereka, grup yang dinominasikan sebagai band heavy metal melodius versi Grammy Award ini, merilis album ke-7 mereka, 'Reaching Into Infinity', pada tanggal 19 Mei 2017 lalu.
'Reaching Into Infinity' memperkenalkan drummer terbaru Gee Anzalone yang berdarah Italia.
Yang bergabung dengan band ini untuk koleksi 'best-of' pertama mereka, 'Killer Elite: The Hits, The Highs, The Vids', dirilis pada tahun 2016.
Berbicara secara musikal, 'Reaching Into Infinity' mengusung musik yang temponya lebih cepat dari album 'Maximum Overload'.
Sisi melodi lebih serius pula digarap.
Meskipin mereka juga tidak perlu meminta maaf atas dimasukkannya balada bergaya rock tahun 1980an berjudul 'Silence'.
Ada juga "The Edge Of The World" sebagai lagu terpanjang dari DragonForce yang pernah ada (durasi 11 menit),
Lagu ini menurut Herman sangat ambisius, memadukan vokal menggeram dari Hudson dan sisi musik yang berputar dan meliuk seperti ekor naga DragonForce.
Terkait dengan album terbaru ini, Herman Li menuturkan ...
"Kami telah membuktikan bahwa bermain cepat adalah sesuatu yang kami sukai,
jadi kali ini saya ingin membawa lebih banyak keragaman ke dalam musik kami,"
Fred menimpali bahwa
"Ini tantangan untuk kami keluar dari zona nyaman, dan saya benar-benar ingin bereksperimen dengan vokal Marc. Saya pikir orang akan terkejut dengan kebrutalannya."
Ok Guys ... Lets Rock The World
Ini dia "The Edge of The World" ...
Beberapa tahun silam, saya menonton acara TV
Kegiatan yang sangat jarang saya lakukan
Tak sengaja pula ...
Saya tune di salah satu channel TV Swasta Nasional
Satu grup musik yang baru pertama kali saya tahu
Sedang tampil live di salah satu mall di kawasan Jakarta
Saya "jatuh cinta" pada "pendengaran" pertama
(Apa coba ...?)
Lagu-lagu yang mereka bawakan relatif tidak saya kenal
Lagu ciptaan sendiri dan warna musiknya bukan mainstream
Namun hebatnya ... saya menikmatinya
Dan fallin' in love itu ...
Membawa saya berburu informasi
Siapakah mereka sebenarnya
Googling dengan keyword "Payung Teduh"
Juga sibuk buka YouTube
Dan baru saat ini saya tulis tentang mereka
Banyak sumber saya ambil, terutama dari KOMPAS.ID
Sumber : kompas.id
Payung Teduh dibentuk pada tahun 2007.
(Dah lama ya ... berarti bener ... saya kurang gaul)
Formasi saat ini adalah :
Alejandro Saksakame alias Cito (drum)
Abdul Aziz Turhan alias Comi (bass)
Ivan Penwyn (gitalele)
Mohammad Istiqomah Djamad (gitar, vokal)
Album perdana berjudul sama dengan nama band mereka diluncurkan pada 2010.
Menyusul 2012 album kedua lahir dengan title "Dunia Batas".
Di luar kegiatan bermusik, mereka mempunyai main job untuk cari nafkah
Istiqomah yang mengajar musik dan Comi yang jadi dosen.
Perjalanan band ini dimulai saat kerap mengiringi musik
Untuk pementasan Teater Pagupon sekitar 2007.
Saat itu hanya Is dan Comi sebagai anggota Payung Teduh.
Mereka berdua juga sering mengisi waktu senggang dengan bermusik
di kantin kampus Universitas Indonesia.
Mereka lantas merekrut Ivan, untuk bermain gitalele,
Yaitu alat musik perpaduan antara gitar dan ukulele.
Dari instrumen inilah terdengar warna "keroncong" dari musik Payung Teduh
Cito kemudian masuk untuk melengkapi posisi drummer.
Saat ditanya musik mereka ber-genre apa?
Ini jawabannya :
"Sampai saat ini kami tidak menentukan jenis musik atau genre.
Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pendengar"
Saya suka musik mereka
Juga lirik lagunya
Puitis gitu bro ...
Simak aja deh
Video klip dan lirik lagu "BERDUA SAJA" di akhir tulisan ini
Simpel ...
Anda jangan berharap melihat klip seperti produksi "major label"
Saya belum pernah tatap muka dengan Budi Rahardjo
Meskipun saya "tidak sengaja" kenal beliau lewat internet.
Sekitar tahun 2005-an ...
Saya sedang googling mencari referensi tentang Classic Rock.
Dan salah satu yang muncul adalah tulisan beliau yang mengupas Classic Rock.
Close to You is the second studio album by American duo The Carpenters, released on August 19, 1970. In 2003, the album was ranked number 175 on Rolling Stone Magazine's list of the 500 greatest albums of all time.
Release date: August 19, 1970
Producer: Jack Daugherty
Label: A&M Records
Genres: Pop music, Easy listening
CLOSE TO YOU Lyrics
Why do birds suddenly appear
Every time you are near?
Just like me, they long to be
Close to you
Why do stars fall down from the sky
Every time you walk by?
Just like me, they long to be
Close to you
On the day that you were born the angels got together
And decided to create a dream come true
So they sprinkled moon dust in your hair
Of golden starlight in your eyes of blue
That is why all the girls in town
(Girls in town)
Follow you
(Follow you)
All around
(All around)
Just like me, they long to be
Close to you
On the day that you were born the angels got together
And decided to create a dream come true
So they sprinkled moon dust in your hair
Of golden starlight in your eyes of blue
That is why all the girls in town
(Girls in town)
Follow you
(Follow you)
All around
(All around)
Just like me, they long to be
Close to you
Just like me, they long to be
Close to you
(Why? Close to you)
(Why? Close to you)
(Haa, close to you)
(Why? Close to you)
Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory is the fifth studio album and first concept album by American progressive metal/progressive rock band Dream Theater, released on October 26, 1999 through Elektra Records.
Release date: October 26, 1999
Label: Elektra Records
Genres: Progressive rock, Progressive metal, Heavy metal
The Wall is the eleventh studio album by English rock band Pink Floyd, released as a double album on 30 November 1979 by Harvest Records in the United Kingdom and by Columbia Records in the United States. Considered one of the most famous concept albums by any artist, The Wall features the band's only single to top various charts, "Another Brick in the Wall, Part 2", followed by "Run Like Hell" and "Comfortably Numb". In 1982, the album was adapted into a feature film: Pink Floyd – The Wall.