Wis tak coba nglalelake Jenengmu soko atiku Sak tenane aku ora ngapusi Isih tresno sliramu Yo mung siji dadi panyuwunku Aku pengin ketemu Senajan sak kedeping moto Kanggo tombo kangen jroning dodo
("Sewu Kutho" by Didi Kempot)
Terjemahan bebasnya :
Sudah ku coba lupakan Namamu dari hati ku Sejatinya ku tak mampu berbohong Masih cinta diri mu Hanya satu permintaan ku Aku ingin bertemu Meski hanya sekejap mata Untuk pengobat rindu dalam dada
Hadeh ... untuk yang belum bisa move on
Pas deh lirik lagu dari DIDI KEMPOT di atas
Dan jujur ...
Saya juga sangat menikmati lagu itu
Musik yang easy listening pasti ...
Liriknya yang romantis juga ...
Mungkin anda tahu bahwa saya penikmat musik
Meskipun paling suka adalah aliran rock, terutama progressive rock, hard rock dan heavy metal
Bukan berarti menutup diri dari menikmati musik lain, apalagi yang syairnya puitis
Jadi hari ini saya sengaja mengangkat nama DIDI PRASETYO alias DIDI KEMPOT.
Lelaki kelahiran Surakarta tanggal 31 Desember1966 ini adalah seorang penyanyi campursari.
Ini lanjutan dari tulisan sebelumnya DISINI.
Sampai berapa seri?
Saya sendiri belum tahu ...
Hehe ...
The next 5 bands asal Jogja adalah :
1. ES NANAS
Saya agak kesulitan mendapatkan info grup ini, namun dari sumber terbatas saya kutip sejarah mereka yang termuat di playlistindo.blogspot.com.
Es Nanas dibentuk di Jogja pada tahun 1995.
Formasi awalnya adalah Dave Marino (gitar), Paul Martin (vokal), John Leys (vokal), Leo Napitupulu (gitar kelahiran 3 Agustus 1979), Kiki Marino (drums kelahiran 14 April, 1977), dan Anto (bass).
Berhubung sebagian anggota adalah mahasiswa University of California, Amerika Serikat,
maka agak sulit memenuhi hasrat bermusik Kiki dan Leo yang memang tinggal di Jogja.
Sehingga audisi dilakukan dan formasi berikutnya adalah Rachel Via (vokalis kelahiran 8 September, 1981), Yuyud Gabeller (gitaris 31 Desember, 1979), dan Doni J.R. (bas).
Doni akhirnya keluar dan menjadi vokalis Seventeen, meskipun di Seventeen pun akhirnya digantikan Ivan.
Brian Azhar (kelahiran 18 February 1977) resmi menjadi basis Es Nanas menggantikan posisi Doni.
Tulisan ini lahir karena status FB seorang teman pagi tadi.
yang posting lagu milik Letto.
Mendadak memori sekian tahun lalu terangkat lagi.
( Special thank to mbak Ida Izzi and Zaujah made by Love )
Saya lahir di Yogyakarta (baca: Jogja)
Menyelesaikan studi dari TK hingga pendidikan terakhir di kota yang sama.
Sebentar merantau, namun garis takdir memulangkan saya kembali ke kota ini.
Saya juga penikmat musik.
Tapi jangan berharap banyak tentang tulisan yang akan saya buat ber-seri ini,
Karena mungkin ada grup band favorit anda yang tercecer.
Hehe ...
Banyak grup band dengan berbagai aliran lahir di Jogja
Hal yang sama mestinya dijumpai di banyak kota lain.
Namun yang punya kesempatan me-nasional atau mendunia tentunya bisa dihitung dengan jari.
Untuk bagian pertama dari tulisan ini,
saya tampilkan beberapa grup yang masih eksis hingga sekarang.
Warna musik mereka mungkin didominasi pop, meskipun sentuhan musik lain juga ada.
1. SHEILA ON 7
Sheila on 7 adalah band rock alternatif asal Yogyakarta, Indonesia.
Mereka telah berganti formasi beberapa kali sejak terbentuk pada tanggal 6 Mei 1996.
Member awal adalah Akhdiyat Duta Modjo (Vokal), Saktia Ari Seno (Gitar), Eross Candra (Gitar), Adam Muhammad Subarkah (Bass) dan Anton Widiastanto ( Drum).
Sejak 2006 Sakti sudah tidak bergabung disini dan posisi Anton digantikan Brian Kresno Putro.
J-Rocks ...
bisa nama band, bisa nama aliran musik
Kalau sebagai aliran musik ...
biasa disebut J-Rock (tanpa "s")
Sedikit saya singgung tentang J-Rock sebagai salah satu varian musik rock.
Meskipun terus terang saya tidak terlalu menikmati warna musik model begini.
Hanya karena pernah penasaran dengan grup yang punya nama L'Arc-en-Ciel,
maka sayapun googling tentang J-Rock atau Japanese Rock.
Saya cuplik dari Wikipedia ...
J-Rock (ジ ェ イ ムッ ク Jei Rokku), adalah musik rock asal Jepang.
(mungkin sedikit bau sushi ,,,, hahaha)
J-Rock dipengaruhi oleh rock Amerika dan Inggris tahun 1960an.
"Group Sounds" adalah grup pertama dengan aliran ini,
dengan lirik hampir secara eksklusif dalam bahasa Inggris.
"Happy End" di awal 1970-an dianggap sebagai
band lokal yang pertama menyanyikan musik rock dalam bahasa Jepang.
Setelah itu susul menyusul bermunculan grup dengan basic warna sama, termasuk "L'Arc-en-Ciel".
Musik J-Rock memang telah menjadi kultus di seluruh dunia, dikenal secara luas di Asia
dan telah bertahan selama beberapa dekade berkompetisi dengan gaya lokal kontemporer J-pop.
Next time kita bahas agak detail tentang J-Rock sebagai aliran musik.
Karena judul di atas saya tujukan untuk J-Rocks Band.
Yang style musik dan penampilan memang beraroma Japanese Rock.
Sumber : alchetron.com
Membernya dari kiri ke kanan : Swara Wimayoga (bass), Anton Rudi Kelces (drums), Iman Taufik Rachman (vokal, rhytm guitar) dan Sony Ismail Robbayani (lead guitar)
Bukan grup baru ...
Dari aquarius-musikindo.com , biografi singkatnya sebagai berikut :
Cerita J-Rocks bermula saat Iman bertemu dengan Wima untuk membentuk sebuah band.
Sebuah impian yang ia bicarakan saat mereka SMA. Keduanya sudah berteman di SMA.
Sony sendiri dikenal Iman saat audisi gitaris sebuah band.
Sony juga yang mengenalkan Anton, seorang drummer yang juga teman SMP Sony.
Iman merangkap sebagai vokalis karena sulit menemukan vokalis yang cocok.
J-Rocks akhirnya lahir di 9 November 2003.
Impian. Itu yang mepersatukan keempatnya.
Mereka bermimpi bisa jalan bareng, bermusik, dan melancong keluar negeri.
Saat itu hampir semuanya punya band sendiri, namun setelah manggung dua kali mereka merasa terikat oleh impian yang sama.
J-Rockstar adalah nama pertama yang pertama diambil band beraliran japanese rock ini.
Kata rocktsar mereka temukan di sebuah stiker. Mereka bermimpi untuk menjadi rockstar.
Lalu huruf J di depan, selain identik dengan Jepang juga mempunyai banyak arti.
Jujur, berarti jujur dalam bermusik sesuai yang mereka suka.
Jakarta, karena band ini berasal dari ibukota Indonesia.
Nama J-Rockstar disingkat menjadi J-Rocks, agar lebih mudah dilafalkan.
Ini terjadi persis saat mereka akan mengikuti sebuah kontes musik.
Tidak pernah ganti personil, tapi juga tidak banyak yang bisa dicatat dari diskografi mereka.
Studio albums
2005: Topeng Sahabat
2007: Spirit
EP's
2009: Road To Abbey
Sedangkan dari berita terupdate
Mereka akan merilis album pada tahun 2017 ini
dengan warna orkestra.
Khusus album tahun 2009 ...
J-Rocks mencetak sejarah sebagai band Indonesia pertama yang melakukan rekaman
di studio kelas dunia "Abbey Road" di Inggris.
Proses rekaman berlangsung pada 12-16 Oktober 2008.
Mereka dibantu oleh seorang sound engineer yang cukup bonafid Chris Butler.
Hasilnya adalah album EP mereka, Road to Abbey, yang berisi 5 lagu, dirilis pada tahun 2009.
Sampul album tersebut menggambarkan anggota band yang melintasi zebra cross Abbey Road,
meniru gaya The Beatles di album 1969, Abbey Road.
Pernah dengar SECOND BORN Band ?
Satu-satunya grup band (asal Indonesia) yang bisa membawakan semua lagu
yang pernah beredar di muka bumi ini ...
Hahaha
Pastinya itu adalah banyolan khas Deddy Permanasakti,
salah satu dari 3 vokalis grup ini
Sebenarnya saya tidak sengaja menjumpai grup ini di YouTube.
Dan saya menikmati gaya mereka menghibur.
Sedikit bergaya plesetan, namun sisi musikalitasnya tinggi.
Bukan karena move on atau tidak.
Tapi saya gak pernah bosan nonton video clip milik "The Rain" ini.
Ini bukan lagu baru lho ...
Ide kreatif yang mengambil adegan para model ber-lipsync ria,
masih mampu mengundang saya senyum dan tertawa kecil.
Juga tema yang diangkat dari lagunya sendiri.
The Rain adalah grup musik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta.
Grup musik yang telah berusia lebih dari satu dekade ini dibentuk pada tahun 2001.
Hingga saat ini formasinya adalah Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum),
Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal)
Sumber : SoundCloud
The Rain menjadi band pertama di Indonesia yang merilis single baru
di tanggal dan bulan yang sama selama tiga tahun berturut-turut.
Sejak 2013 hingga 2015, The Rain merilis sebuah single pada setiap 18 November.
Single kolaborasi bersama Endank Soekamti berjudul Terlatih Patah Hati dirilis pada 18 November 2013.
Tepat setahun setelahnya, The Rain merilis single Gagal Bersembunyi.
Pada 18 November 2015, The Rain merilis single Penawar Letih sebagai penutup trilogi tersebut.
(Sumber : Wikipedia)
Ok ...
Duo klip yang saya cetak tebal itulah yang saya maksudkan
Simak deh ...
TERLATIH PATAH HATI
Aku sudah mulai lupa
Saat pertama rasakan lara
Oleh harapan yang pupus
Hingga hati cedera serius
Terima kasih kalian
Barisan para mantan
Dan semua yang pergi
Tanpa sempat aku miliki
Tak satupun yang aku sesali
Hanya membuatku semakin terlatih
Begini rasanya terlatih patah hati
Hadapi getirnya terlatih disakiti
Bertepuk sebelah tangan (sudah biasa)
Ditinggal tanpa alasan (sudah biasa)
Penuh luka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi
Lama tak ku dengar tentangnya
Yang paling dalam tancapkan luka
Satu hal yang aku tahu
Terkadang dia juga rindu
GAGAL BERSEMBUNYI
Hei, Apa kabarmu jauh di sana
Tiba tiba teringat, Cerita yang pernah kita upayakan
Beberapa tahun silam, saya menonton acara TV
Kegiatan yang sangat jarang saya lakukan
Tak sengaja pula ...
Saya tune di salah satu channel TV Swasta Nasional
Satu grup musik yang baru pertama kali saya tahu
Sedang tampil live di salah satu mall di kawasan Jakarta
Saya "jatuh cinta" pada "pendengaran" pertama
(Apa coba ...?)
Lagu-lagu yang mereka bawakan relatif tidak saya kenal
Lagu ciptaan sendiri dan warna musiknya bukan mainstream
Namun hebatnya ... saya menikmatinya
Dan fallin' in love itu ...
Membawa saya berburu informasi
Siapakah mereka sebenarnya
Googling dengan keyword "Payung Teduh"
Juga sibuk buka YouTube
Dan baru saat ini saya tulis tentang mereka
Banyak sumber saya ambil, terutama dari KOMPAS.ID
Sumber : kompas.id
Payung Teduh dibentuk pada tahun 2007.
(Dah lama ya ... berarti bener ... saya kurang gaul)
Formasi saat ini adalah :
Alejandro Saksakame alias Cito (drum)
Abdul Aziz Turhan alias Comi (bass)
Ivan Penwyn (gitalele)
Mohammad Istiqomah Djamad (gitar, vokal)
Album perdana berjudul sama dengan nama band mereka diluncurkan pada 2010.
Menyusul 2012 album kedua lahir dengan title "Dunia Batas".
Di luar kegiatan bermusik, mereka mempunyai main job untuk cari nafkah
Istiqomah yang mengajar musik dan Comi yang jadi dosen.
Perjalanan band ini dimulai saat kerap mengiringi musik
Untuk pementasan Teater Pagupon sekitar 2007.
Saat itu hanya Is dan Comi sebagai anggota Payung Teduh.
Mereka berdua juga sering mengisi waktu senggang dengan bermusik
di kantin kampus Universitas Indonesia.
Mereka lantas merekrut Ivan, untuk bermain gitalele,
Yaitu alat musik perpaduan antara gitar dan ukulele.
Dari instrumen inilah terdengar warna "keroncong" dari musik Payung Teduh
Cito kemudian masuk untuk melengkapi posisi drummer.
Saat ditanya musik mereka ber-genre apa?
Ini jawabannya :
"Sampai saat ini kami tidak menentukan jenis musik atau genre.
Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pendengar"
Saya suka musik mereka
Juga lirik lagunya
Puitis gitu bro ...
Simak aja deh
Video klip dan lirik lagu "BERDUA SAJA" di akhir tulisan ini
Simpel ...
Anda jangan berharap melihat klip seperti produksi "major label"
Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal Yon yang aktif.
Alfian lahir di Binjai, Sumatera Utara, 27 April 1943, dari pasangan Siti Chodijah Nasution dan Zaenal Abidin Harahap. Alfian mulai menunjukkan bakat nyanyi pada usia 20 tahun. Ia kerap mencontoh gaya Elvis Presley, Cliff Richard, dan Pat Boone, yang digandrungi anak-anak muda pada 1960-an.
Tetty Kadi Bawono (lahir di Tanjung Priok, Jakarta, 3 April 1952) adalah seorang penyanyi Indonesia dan juga anggota DPR dari Partai Golkar. Anak kedua dari Kolonel Kadi ini juga merupakan sepupu dari salah satu pencipta lagu Indonesia, A. Riyanto.